Search
Close this search box.

Tentang Kami

Latar Belakang

Indikator utama keadilan gender terlihat dari kasus kekerasan berbasis gender yang terus ada. Meskipun ada penurunan angka laporan kasus menurut Komnas Perempuan, hal ini tidak mencerminkan penurunan prevalensi yang sebenarnya, melainkan lebih pada rendahnya pelaporan akibat stigma sosial dan kurangnya akses terhadap layanan hukum. Situasi ini menggambarkan “gunung es” kekerasan berbasis gender, di mana banyak kasus tidak dilaporkan.

Minimnya pendanaan untuk organisasi perempuan di Indonesia memperburuk keadaan, mengingat peran penting mereka dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Banyak organisasi menghadapi kendala serius dalam pembiayaan, yang berpengaruh pada keberlangsungan program-program vital seperti layanan konseling dan pemberdayaan ekonomi. Akibatnya, beberapa organisasi terpaksa memangkas layanan atau bahkan menutup operasional karena keterbatasan dana, yang menghambat pencapaian tujuan jangka panjang untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan.

Di sisi lain, perubahan iklim berkontribusi pada peningkatan kekerasan terhadap perempuan. Studi menunjukkan perempuan adalah kelompok paling rentan menghadapi dampak perubahan iklim, dengan bencana yang memperburuk kondisi mereka. Misalnya, peningkatan pernikahan anak setelah bencana di Sulawesi Tengah dan peningkatan kekerasan berbasis gender selama pandemi COVID-19. Selain itu, Indonesia berada di peringkat tinggi risiko perubahan iklim, sehingga penting untuk memperkuat kebijakan dan dukungan bagi organisasi perempuan. Skema pendanaan seperti Indonesia Women’s Right Fund (IWRF) menjadi salah satu solusi untuk memperkuat kapasitas organisasi perempuan dalam mengatasi isu-isu ini.

IWRF dibentuk pada 2024 oleh Yayasan Penabulu melalui Program COEVOLVE 2 yang didukung pendanaan dari Uni Eropa (EU). IWRF menyalurkan pendanaan dengan skema hibah mikro yang ditujukan kepada Women Rights Organization (WRO) / Organisasi Hak Perempuan dalam rangka mengatasi masih tingginya angka kekerasan berbasis gender di Indonesia. IWRF hadir untuk berkontribusi dalam hal penggalangan dan penyaluran sumber daya bagi organisasi hak perempuan menyuarakan pentingnya respon berbagai pihak untuk mengatasi tingginya angka kekerasan berbasis gender di Indonesia.

Tujuan

IWRF memberikan dukungan pendanaan hibah skala mikro bagi organisasi perempuan yang melakukan pengadaan layanan bagi perempuan korban kekerasan dalam rangka pemenuhan akses keadilan atas hukum, ekonomi dan tata kelola kelembagaan dalam mencapai kehidupan yang setara dan berkeadilan bagi perempuan.

Misi

  1. Menghimpun dan mengelola pendanaan hibah skala mikro bagi WRO.
  2. Mendukung WRO dalam melaksanakan peran pengadaan layanan terhadap perempuan korban kekerasan dan penguatan ekosistem bagi WRO dalam bentuk penyadaran publik, peningkatan kapasitas, dan advokasi kebijakan.
  3. Mengembangkan pembelajaran dan konektivitas lintas aktor sebagai upaya memperjuangkan kehidupan yang setara dan berkeadilan.

Prinsip

  1. Responsif: Memberi perhatian dan respon pada kerentanan perempuan korban kekerasan di wilayah yang sulit akses informasi dan layanan.
  2. Partisipatif: Bekerja dalam kemitraan dan kesetaraan dengan komunitas dan organisasi untuk mencegah dan menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan,
  3. Kolaboratif: Menumbuhkan jaringan multipihak yang peduli dan bersolidaritas terhadap persoalan kekerasan terhadap perempuan dan interseksionalitasnya.
  4. Inovatif: Berfokus pada gagasan baru yang dapat diterapkan untuk mendorong perubahan sosial budaya yang inklusif dan adil gender.

Struktur

SELAMAT!

Dengan ini kami mengumumkan hasil seleksi
penerima hibah pada program Dukungan Layanan (HDL) yang diselenggarakan oleh Indonesia Women’s Rights Fund (IWRF) Siklus I Tahun 2024.

Langkah Selanjutnya

Tim IWRF akan segera menghubungi masing-masing penerima hibah untuk membahas prosedur administrasi dan langkah-langkah selanjutnya dalam implementasi program.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua lembaga yang telah mengajukan proposal dan turut berpartisipasi dalam seleksi ini. Kami berharap dapat terus bekerja sama dalam upaya bersama untuk meningkatkan hak-hak perempuan di Indonesia.