Search
Close this search box.

Cerita Pendamping Kasus Kekerasan dari Sumba, Stress Berat hingga Depresi

Menjadi pendamping kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, tidaklah mudah. Selain harus menolong korban, dia juga harus menolong dirinya sendiri.  Ancaman atau ejekan baik dari pelaku atau keluarga pelaku seringkali mereka  dapatkan. Tak hanya itu, pendamping terkadang stress berat dan juga depresi karena tidak sanggup dengan penderitaan korban yang didampinginya. Tidak sedikit dari mereka yang stress karena merasa gagal menjadi pendamping atau bahkan depresi karena tak sanggup merasakan penderitaan korban yang didampinginya.

Martha Hebi, salah seorang pendamping kasus kekerasan terhadap perempuan yang berasal dari Sumba, yang aktif memerangi kawin tangkap di daerahnya karena dianggap sebagai bentuk ketidak adilan yang berlapis pada perempuan, menceritakan kepada Konde, bagaimana beratnya menjadi pendamping. “dia tidak tahan melihat korban yang tidak mendapatkan perawatan sebagaimana semestinya sehingga alat reproduksi cidera berat karena diperkosa oleh 10 orang” ucapnya getir.

Kegetiran Martha kian menjadi. Karena para relawan pendamping ini tidak bisa mendapatkan psikolog yang bisa membantu mereka. Sehingga tak ada cara lain yang bisa mereka lakukan selain berusaha menolong diri sendiri.

Tulisan ini ditulis ulang oleh Mustika Sari dan diadaptasi dari sumber: https://www.konde.co/2021/11/mereka-bekerja-dalam-senyap-perempuan-pendamping-korban-kekerasan-seksual/ dengan judul asli “Perempuan yang bekerja dalam Senyap: Para Pendamping Korban Kekerasan Seksual” karya Esti Utami.

Bagikan

SELAMAT!

Dengan ini kami mengumumkan hasil seleksi
penerima hibah pada program Dukungan Layanan (HDL) yang diselenggarakan oleh Indonesia Women’s Rights Fund (IWRF) Siklus I Tahun 2024.

Langkah Selanjutnya

Tim IWRF akan segera menghubungi masing-masing penerima hibah untuk membahas prosedur administrasi dan langkah-langkah selanjutnya dalam implementasi program.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua lembaga yang telah mengajukan proposal dan turut berpartisipasi dalam seleksi ini. Kami berharap dapat terus bekerja sama dalam upaya bersama untuk meningkatkan hak-hak perempuan di Indonesia.